Senin, 05 April 2010

tugas menulis kreatif 2

Yang dinamakan cinta

Perasaan yang dinamakan cinta adalah sesuatu yang indah. Kedamaian yang terjalin dari sebuah cinta akan membuat orang yang dicintai selalu akan diliputi kebahagiaan. Tapi cinta kadang membuat manusia itu menderita. Pada hakikatnya cinta itu seperti apa?

Aku sendiri sudah mengalami berbagai macam cinta. Mempunyai pasangan dilingkup yang berbeda merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Mencintai dan dicintai adalah sesuatu yang wajar, tapi menjadi tidak wajar ketika cinta itu menyimpang. Cinta tak memilih, cinta datang dengan angkuhnya tanpa basa basi, memperkenalkan kebahagian dan kebencian. Apa itu cinta?

Pernahkah terbayangkan dan mempertanyakan siapa soulmate anda sebenarnya. Terus dan terus bertanya. Cinta memang tak sempurna. Membawa angan dan impian tentang cinta itu sendiri akan membuat hati terasa sakit. Disaat aku membutuhkan cinta itu, dia pergi. Perkenalan itupun menjadi awal rapuhnya diriku, ya radit, sosok lelaki sederhana telah membuat mata hatiku buta oleh cinta. Yang aku sendiri gak tahu kapan rasa itu muncul. Dia datang ketika aku terpuruk, menjadi sandaran keluh kesahku. Yang tak pernah terpikirkan olehku kehilangannya akan membuatku semakin terpuruk.

Disaat hati penuh amarah ,dia datang dengan sejuta cinta, membawa kebahagian yang tak pernah kubayangkan sebelumnya. Ya, dia memberi arti baru dalam hidupku, begitu berartinya dia untukku . aku sayang dia dan akupun tahu dia sayang padaku. Dialah pelita ku saat itu, indahnya cinta kurasakan. Begitu indah bisa melewatkan hari bersamanya.

Tapi keindahan itu seakan buyar seketika. Saat dia memutuskan menjauh dariku. Alasan yang tak masuk akal membuatku kecewa. Betapa aku mencintainya dengan segenap jiwa dan ragaku. Sehingga membuat aku bertanya apakah cinta itu ada, cinta itu adil, cinta bullshit.

Apakah ini adil untukku, menjauhkannya dari hidupku, Tuhan tolong jangan ambil dia dari sisiku, terasa separuh jiwaku hilang. Apa salahku, apa karma aku terlalu cinta padanya, rasa apa yang sekarang aku rasa, kosong, sepi, gelap.

Disaat aku benar-benar membutuhkannya tapi kenapa cinta itu pergi. Apa hanya sebuah alasan cinta itu. Mengenangnya begitu indah. Begitu menyakitkan. Cinta itu apa, cinta menyayangi, cinta memaafkan, cinta mengerti cinta itu adul, cinta itu tulus, tapi seperti apa cinta ini. Engkau pergi begitu cepat , meninggalkan semuanya yang kau buat indah, bahagia, munkinkah raga ini bisa bangkit kembali saat tahu kamu pergi untuk selama lamanya. Apa yang kau bahagia melihat aku seperti ini, apa kau banga melihat aku terpuruk.

Dan ternyata cintamu terkubur bersama ragamu untuk selama lamanya. Cinta itu ikhlas…melewatkan yang tercinta bahagia. Mengenalmu begitu indah, mencintaimu begitu nyaman, memilikimu membuatku sadar cintaku kosong tanpamu

tugas menulis kreatif 1

Love

Nothing to do…..
I don’t know when it started
I don’t know why it happen to me
And I don’t know what will I do..

Love is suck
Love is fuck
Love is shit
Love is noting

Their feel about love
Just say
Just say nothing
Nothing about love

Feel the joy
Fell down
With sick
About love

No just say no
Until it can change
And make me believe
That love is true

And when it happen
We don’t know
But this heart
Broken and don’t know what will do



by Sularsih

12th march 2010

Selasa, 15 Desember 2009

tugas kelompok wawancara etnografi

NAMA : BUDI WAHYU LESTARI (10606011)
RESTUDINI PUTRI S (10606068)
SULARSIH (10606078)
KELAS : 4 SA 01
“TUGAS KELOMPOK WAWANCARA ETNOGRAFI TERHADAP PEMBANTU RUMAH TANGGA”


I. ABSTRAK
Pada penulisan ini penulis mengambil pembahasan tentang keadaan masyarakat di sekitar kita&PRT sebagai objek yg akan di bahas. Perbedaan golongan sosial di masyarakat seringnya terjadi krn pengelompokan yg secara tdk langsung terjadi di masyarakat di karenakan perbedaan keadaan sosial di antara masyarakat itu sendiri. Subjek dari penulisan ini adlh seorang pembantu rumah tangga bernama Sumaniar dan majikan bernama Siti Mujiari.
Berdasarkan wawancara etnografis dpt disimpulkan bhw sebagai makhluk sosial hendaknya kita tidaklah mempermasalahkan jenjang pelapisan sosial tersebut. Krn pada hakikatnya, sebagai individu kita tdk dpt hidup sendiri. Kita pastinya membutuhkan bantuan dri sesama.

II. PENDAHULUAN
Keanekaragaman masyarakat Indonesia bisa kita lihat dari berbagai macam kebudayaan dan kemajemukan yang ada di dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat. Masyarakat dapat disebut sebagai bentuk kesatuan kolektif dari manusia.
Menurut J.L.Gilin (seorang sosiolog) dan J.P.Gilin (antropolog) masyarakat adalah the largest rouping in which common customs, traditions, attitudes, and feelings of unity are operative (sekelompok besar dari orang-orang yang satu sama lain merasa terikat oleh kebiasaan-kebiasaan tertentu, tradisi, perasaan, dan perilaku yang sama). Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1996:122) masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Selain itu, dalam masyarakat terdapat golongan sosial yang merupakan satu kesatuan manusia yang memiliki ciri-ciri seperti identitas sosial, sistem norma atau adat istiadat yang khas. Pada masyarakat tertentu golongan sosial tersebut memiliki status sosial yang jelas peranannya. sebagai contoh, suatu golongan sosial bisa juga terbentuk oleh kesamaan profesi, misalnya golongan pegawai negeri, golonga petani, golongan pedagang, dan sebagainya.
Secara terperinci dari golongan sosial diatas, terdapat juga pelapisan sosial yang mana pengelompokkan anggota-anggota masyarakat dalam sistem pelapisan sosial secara hierarkis, sehingga lapisan yang satu labih tinggi atau lebih rendah derajatnya daripada lapisan-lapisan lainnya. Faktor-faktor yang menentukan sistem pelapisan sosial itu bisa bermacam-macam, diantaranya:
1. faktor ekonomi, seperti lapisan orang-orang miskin dan kaya,
2. faktor pendidikan formal, seperti lapisan orang-orang awam dan terpelajar,
3. faktor keagamaan, seperti kaum abangan, ulama, atau, santri,
4. faktor pemerintahan atau kemiliteran, seperti bawahan dan atasan,
5. faktor politik, seperti elite politik dan rakyat jelata.
Diantara faktor-faktor tersebut diatas, faktor ekonomi dan pendidikan sangat berperan dalam pelapisan masyarakat Indonesia.


III. ISI
Dari sedikit pembahasan diatas kita bisa mendapatkan sedikit gambaran tentang keadaan masyarakat di sekitar kita. Yang mana pelapisan sosial dengan sendirinya terbentuk oleh masyarakat itu sendiri.
Dan sebagai contoh sederhana yang terjadi di lingkungan tempat tinggal kita adalah antara pembantu rumah tangga yang memberikan jasa dengan tenaganya kepada sebagian orang yang lapisan sosialnya berada diatasnya. Mereka yang di sibukkan oleh pekerjaan di kantornya terkadang sudah tidak sanggup lagi untuk menangani pekerjaan rumah sendiri. Oleh karena itu jasa pembantu rumah tangga sangatlah dibutuhkan.
Dari cerminan ini, sebenarnya tidaklah ada yang paling di butuhkan. Mereka, yaitu antara para pembantu rumah tangga dan para pemakai jasanya, sama-sama saling membutuhkan demi tercapainya tujuan masing-masing. Yaitu, para pembantu rumah tangga yang mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya, serta para pemakai jasa yang membutuhkan bantuan tenaga untuk membantu mengurusi pekerjaan rumah tangga.
Kami pun berhasil mewawancarai salah satu pembantu rumah tangga beserta pemakai jasa pembantu rumah tangga, untuk berbagi cerita seta alasan mereka menjadi pembantu rumah tangga dan mengapa pembantu rumah tangga itu sangat dibutuhkan.
Demikian petikan wawancara kami:

Wawancara dengan pembantu rumah tangga:
T : Nama mbak siapa?
J : Nama saya Sumaniar. Tapi orang-orang biasa manggil saya encat.
T : Umur mbak berapa?
J : Umur saya 25 tahun.
T : Mbak menikah umur berapa?
J : Saya menikah umur 19 tahun.
T : Mbak sudah punya anak?
J : Sudah. Sekarang umur anak saya 5 tahun.
T : Nama anak mbak siapa?
J : Nama anak saya akbar.
T : Mbak anak ke berapa?
J : Saya anak ke-2 dari 3 bersaudara.
T : Saudara kandung mbak sudah pada menikah?
J : Ya, mereka sudah pada menikah. Keluarga saya semuanya nikah muda.
T : Kenapa mbak memilih bekerja sebagai pembantu rumah tangga?
J : (diam) Hmmm, saya mau kerja apalagi. Saya hanya tamatan SD. Bisa kerja apa saya, selain nyuci, nyapu, ngepel, mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
T : Suami mbak bekerja? Kerja di mana?
J : Ya kerja. Kerja dipabrik, tapi saya ngga tau pabrik apa.
T : Mba sudsah lama kerja disini?
J : Iya udah. Dulu sempet keluar sebentar, tapi kerja di sini lagi…
T : Apa yang membuat mba buat balik lagi bekerja disini?
J : (sambil tersenyum…) Iya. Dulu saya sempet keluar karena saya mau menikah. Nah karena saya ngga betah dirumah, ya sudah saya coba datang kerumah ibu Wahyu. Tadinya sih niatnya Cuma mau silaturahim, eh malah ditawarin kerja lagi. Ya saya bersyukur banget. Ya sudah, langsung saya terima tanpa pikir panjang lagi.
T : Anak mba sama siapa kalau mba kerja?
J : Anak saya sama adik saya. Dia yang ngejaga akbar.
T : Suka nangis ngga kalau ditinggal? Atau suka protes ngga karena mba kerja?
J : Biasanya kalau saya pergi, dia belum bangun. Jadi ngga nangis. Kalau protes ya dia suka protes. Namanya juga anak-anak. Tapi saya bilang ke dia kalau saya cari duit juga buat dia. Buat beli susu dia. Karena gaji suami saya ngga cukup buat membiayai hidup kami. Jadi saya ikut cari duit.
T : Sebelum kerja di tepat bu Wahyu, mba pernah bekerja ditempat lain?
J : Ya. Saya pernah kerja di tempat lain tapi saya ngga betah. Majikan saya yang dulu bawel. Sering ngomel-ngomel. Jadi saya ngga betah, yaudah saya keluar.
T : Lalu, mba tau bu Wahyu dari siapa?
J : Dulu teman saya ada yang nawarin jerja. Katanya bu Wahyu nyari orang buat kerja di rumahnya. Yaudah saya langsung mau.
T : Bagaimana kesan-kesan mba selama nekerja di sini?
J : Alhamdulillah, saya betah disini. Ibu baik sama saya. Keluarga semua di sini baik sama saya, mereka juga ngga memperlakukan saya seperti pembantu, tapi seperti keluarga sendiri. Itu yang membuat sya betah di sini (sambil terharu…)

Wawancara dengan majikan:
T : Nama ibu siapa?
J : Nama saya Siti Mujiari. Tapi orang-orang biasa manggil saya bu Wahyu (nama suami).
T : Umur ibu berapa?
J : Umur saya 50 tahun.
T : Pekerjaan ibu apa?
J : Saya PNS.
T : Apakah ibu selalu memakai jasa pembantu tumah tangga?
J : Ya. Saya selalu memakai jasa pembantu rumah tangga. Saya ngga sanggup mengerjakan semuanya sendiri. Saya kan juga kerja, jadi saya butuh mereka untuk mengerjakan pekerjaan rumah.
T : Apa semua pekerjaan diserahkan ke pembantu?
J : Tidak semua. Kecuali memasak. Kalau masak, saya yang masak buat suami dan anak-anak.
T : Sebelum mba enact bekerja dengan ibu, apa asda orang lain yang bekerja di rumah ibu?
J : Iya. Pernah ada beberapa orang yang kerja di sini sebelumnya. Tapi mba Encat ini termasuk yang paling lama kerja di sini. Sebelumnya, dia pernah kerja di sini, tapi sempat keluar, eh sekarang kerja lagi di sini.
T : Kenapa ibu terima mba Encat untuk kerja di rumah ibu lagi?
J : Karena waktu itu di rumah lagi ngga ada yang bantu-bantu, jadi saya terima kerja di sini lagi. Selain itu, Encat kerjanya juga bagus, rapi, jujur dan juga bertanggung jawab.
T : Sudah berapa lama mba Encat bekerja di rumah ibu?
J : Sudah cukup lama yaa,. Sebelum keluar dia sudah 3 tahun kerja di sini. Yang sekarang kurang lebih 2 tahun (sambil berpikir..)
T : Kalau sebelum mba Encat, yang kerja di rumah ibu berapa lama?
J : Ngga lama. Paling lama kurang lebih 2 tahun.
T : Bagaimana kesan ibu selama mba Encat kerja di sini?
J : Saya cukup puas dengan kerja dia. Di samping itu, dia orangnya ulet, kerjanya rapi, dan jujur, itu yang paling penting. Kalau pulang kerja itu, rumah jadi kinclong (sembari tertawa).

IV. KESIMPULAN
Adanya golongan sosial dan pelapisannya dimasyarakat sebenarnya tidaklah secara kaku dibentuk oleh masyarakat. Melainkan, keadaan tersebut terbentuk karena pengelompokkan yang secara tidak langsung terjadi ditengah-tengah masyarakat dikarenakan perbedaan keadaan sosial diantara masyatrakat itu sendiri. Pada hakikatnya tidak ada yang lebih utama diantara mereka yang berada distrata bawah bahkan atas. Mereka adalah individu yang saling membutuhkan satu sama lain.
Seperti yang telah di jelaskan diatas, faktor penentu pelapisan sosial sebenarnya terjadi secara terbuka. Mereka yang berada dilapisan atas biasanya yang beruntung dari segi ekonomi, mereka yang mempunyai kewenangan dalam masyarakat seperti pemuka agama, atau mereka yang berpendidikan sehingga menjadi orang yang di segani dalam bermasyarakat. Secara umum, faktor pendidikan inilah yang dapat membuat seseorang dapat memperbaiki status sosialnya di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai mahkluk sosial hendaknya kita tidaklah mempermasalahkan jenjang pelapisan sosial tersebut. Karena pada hakikatnya, sebagai individu kita tidak dapat hidup sendiri. Kita pastinya membutuhkan bantuan dari sesama. Dan alangkah indahnya jika kebersamaan itu terus terjaga ditengah masyarakat demi terciptanya masyarakat yang sejahtera dan saling bergotong-royong.

ballack

Michael Ballack
Nama Lengkap : Michael Ballack
Tempat Lahir : Gorlitz, Jerman
Tanggal Lahir : 26 September 1976
Kebangsaan : Jerman
Posisi : Gelandang
Bermain di Klub : Chelsea

Michael Ballack (lahir 26 September 1976) adalah gelandang sepak bola Jerman yang bermain untuk klub Chelsea dari Liga Utama Inggris dan merupakan kapten tim nasional Jerman.

Dia adalah salah satu top skor dalam sejarah dari tim nasional Jerman. Ballack selalu mengenakan nomor punggung 13 untuk kaos disetiap tim yang telah bela kecuali untuk 1. FC Kaiserslautern.

Dia terpilih sebagai salah satu 100 pemain terbaik yang pernah ada versi FIFA, dan Pemain tengah terbaik di ajang Liga Champions UEFA pada tahun 2002. Dia telah memenangkan penghargaan pemain bola Jerman terbaik selama tiga kali pada tahun 2002, 2003 dan 2005.

Ballack memulai karirnya sebagai seorang muda di Chemnitzer FC, dengan tim lokal, dan membuat debut profesional pada tahun 1995. Meskipun tim diasingkan di musim pertamanya, penampilannya di musim berikutnya di liga Regional membuat dirinya ditransfer ke Kaiserslautern pada tahun 1997. Ia memenangkan Bundesliga di musim pertamanya di klub itu; dan hal tersebut menjadi prestasi pertamanya.

Dia bergabung dengan pihak Chelsea di Liga Premier pada pertengahan 2006 dan memenangkan gelar kehormatan Inggris pertamanya melalui Piala FA dan Piala Liga, di musim pertamanya dia bergabung di klub tersebut.

Di Laga Internasional, Ballack telah bermain di Kejuaraan Piala Eropa pada tahun 2000, 2004 dan 2008, dan Piala Dunia FIFA pada tahun 2002 dan 2006. Jürgen Klinsmann menunjuknya sebagai kapten tim nasional pada tahun 2004. Dia menjadi kapten negaranya dalam saat di Final Euro 2008 tetapi timnya kalah dari Spanyol.

all about michael Ballack

Michael Ballack (lahir di Görlitz, kala itu di Jerman Timur, 26 September 1976; umur 33 tahun) adalah kapten dari sepak bola Jerman sejak tahun 2004, sekaligus memimpin tim tersebut dalam Piala Dunia pada tahun 2006. Pada musim 2006-2007 dia bermain pada liga Premier League di Inggris di tim FC Chelsea.


London – Michael Ballack memang telah dinobatkan oleh komunitas pers Jerman sebagai pria terganteng sepanjang masa. Itu lantaran wajah tampannya, pribadinya yang aduhai, dan yang paling penting, lantaran sifat kebapakannya yang kerap ditunjukkan kepada tiga putranya, Louis (8), Emilio (6), dan Jordi yang baru genap berusia 3 tahun pada 27 Maret lalu. Di lapangan atau di luar lapangan, Ballack akan selalu menjadi pria idaman bagi setiap wanita. Apalagi, setiap kali mencetak gol, ia akan selalu menyatakan kalau itu adalah hadiah bagi anak-anaknya seraya bergantian menyebut nama ketiga anaknya.
Namun belakangan ini, Ballack memang agak pusing. Pasalnya, dalam sebulan terakhir ini setelah merencanakan pernikahan dengan kekasih yang telah memberinya tiga anak, Simone Lambe, keduanya kerap diprotes dua anak mereka yang mulai mengerti, Louis dan Emilio. Bukan rahasia lagi, Ballack dan Lambe sudah hidup serumah sejak 1999 dan dua tahun berselang, lahirlah anak pertama mereka, Louis. Tapi, hingga kini, mereka masih tetap hidup sebagai sepasang kekasih dan tak pernah meresmikan pernikahan mereka. Rencana menikah baru dicanangkan Ballack akhir Desember silam dan direncanakan akan berjalan pada 15 Juli mendatang, usai Ballack berlaga di EURO 2008 Austria-Swiss.
Suatu hari, ketika tengah berbincang dengan Lambe di sudut ruang makan mereka, tiba-tiba Louis dan Emilio menghampiri keduanya dan Louis langsung melempar pertanyaan kritis. “Mengapa kalian baru menikah padahal sudah punya tiga anak. Apakah sebelumnya kalian hanya berteman dan bukan sepasang suami istri?” tanya Louis dengan tatapan penuh selidik. Jelas saja Ballack dan Lambe kebingungan menjawab pertanyaan sang anak. Akhirnya Ballack menggendong Louis dan Lambe memeluk Emilio sambil mencoba menjelaskan kalau keduanya baru akan menikah pada 15 Juli mendatang karena Ballack terlalu sibuk dengan pekerjaannya sebagai pemain sepakbola dan sang istri juga terlalu sibuk mengurus ketiga anak sehingga tak punya waktu.
“Menikah pun sesungguhnya bukan sebuah keharusan dalam kehidupan dua anak manusia. Itu hanya sebuah kewajiban agar lebih baik untuk masa depan kalian anak-anak tercinta,” jelas Ballack yang memang menganut paham tak adanya Tuhan. Penjelasan Ballack mungkin salah besar jika diukur dengan hukum perkawinan di tanah air. Tapi, bagi orang yang tak mengenal adanya Tuhan, rasanya penjelasan itu sudah cukup untuk menenangkan kedua anaknya, Louis dan Emilio. Rencana pernikahan Ballack pun disambut hangat nyaris semua fansnya di Jerman. Apalagi, di mata mereka, Lambe adalah seorang wanita pendamping yang sangat cocok untuk pribadi Ballack. Ia tenang, kalem, ibu sejati, dan tak suka bergaul dengan kalangan jet set di Jerman atau Inggris. Itu yang membuat pasangan ini selalu jadi idola baik ketika masih membela Bayern Muenchen maupun Chelsea.
Gelar liga Primera akan ditentukan pekan ini saat Manchester United tandang melawan Wigan dan Chelsea menjamu Bolton. Bagaimana persiapan Ballack pada partai penentuan ini, mengingat ia harus melakukan banyak sekali persiapan termasuk di babak final melawan MU dan persiapan untuk pernikahannya? “Semua akan selalu enteng jika saya ingat ketiga anak saya yang tumbuh dengan sehat,” ucapnya.


http://sgstb.msn.com/i/3B/8F64BEF53C18E7B695B7533A2CD3B.jpg

tugas 4 pengantar penelitian kebudayaan

Pengantar Penelitian Kebudayaan

1. Bagaimana seorang etnografer melakukan wawancara etnografis?


Etnografi adalah cara untuk memperlihatkan makna-makna tindakan dari kejadian yang dialami oleh seseorang atau masyarakat yang ingin kita pahami disekitar kita. Selain observasi yang panjang, wawancara adalah teknik lain yang digunakan oleh para etnografer untuk mendapatkan data yang mereka butuhkan. Teknik wawancara yang biasanya digunakan para etnografer di etnografi versi awal adalah wawancara yang panjang, berkali-kali, dengan beberapa informan kunci(utama) sebagai pelaku sejarah (informan oriented). Orientasi penelitian pada saat itu masih seputar perubahan sosial dan kebudayaan masyarakat.

Pada saat wawancara perlu menginformasikan tujuan, penjelasan etnografis (seperti perekaman, model wawancara, waktu, dan suasana atau kondisi serta bahasa asli), penjelasan pertanyaan (meliputi pertanyaan deskriptif, struktural, dan kontras). Saat sedang melakukan wawancara, hendaknya jangan sampai menimbulkan kecurigaan sebab akan mengganggu si informan.
Peneliti sebagai tamu di lingkungan informan tidak bisa mengatur situasi menjadi ‘ideal’. Kehadiran orang lain akan berpengaruh pada kualitas data – yang mungkin menjadi sebuah ‘kesepakatan’ bersama dengan teman dan kerabat yang hadir. ’Jaim’ (‘jaga image’) mungkin menjadi istilah yang tepat untuk menggambarkan sikap informan ketika wawancara dilakukan di antara teman dan kerabat lainnya. Kepekaan peneliti untuk menangkap situasi dan kemampuannya untuk mengatur strategi bertanya menjadi sangat diperlukan dalam keadaan demikian. Wawancara bisa dilakukan dalam bentuk formal dan informal. Bagi seorang peneliti etnografi, melakukan wawancara adalah suatu keharusan. Itu artinya menjadi keharusan pula bagi seorang peneliti etnografi untuk bisa membuat informan untuk mau bercerita panjang lebar tentang segala hal yang ditanyakan. Wawancara di sini lebih diartikan sebagai kegiatan ‘berbincang-bincang’ atau ‘ngobrol’ dengan informan untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya.

2. Apakah perbedaan wawancara etnografis dengan percakapan persahabatan?


Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech event) yang khusus. Menurut Spradley, wawancara etnografis merupakan serangkaian percakapan persahabatan yang ke dalamnya peneliti secara perlahan memasukkan beberapa unsur baru untuk membantu informan memberi jawaban sebagai seorang informan.
Dalam wawancara etnografis terdapat beberapa unsur yang tidak terdapat di dalam percakapan persahbatan. Unsur-unsur tersebut diantaranya:


a. Menggunakan kata dan kalimat sapaan
b. Tidak ada tujuan eskplisit
c. Menghindari pengulangan
d. Mengajukan pertanyaan
e. Menunjukkan minat
f. Menunjukkan ketidaktahuan
g. Bergiliran
h. Penyingkatan waktu
i. Terdapat sela waktu
j. Penutupan (tidak pernah berhenti tanpa beberapa ritual verbal yang mengatakan “selesai”)


Saat wawancara informan dan etnografer menyadari bahwa pembicaraansebaiknya mempunyai arah dan tujuan. Sehingga percakapan cenderung lebih formal dibandingkan dengan percakapan persahabatan. Etnogfrafer secara perlahan mengontrol pembicaraan, dengan cara mengarahkan pembicaraan ke arah jalur-jalur yang menuju pada penemuan pengetahuan budaya si informan.
Namun dalam pelaksanaannya, wawancara etnografis biasanya menggunakan cara percakapan persahabatan. dan memasukkan pertanyaan-pertanyaan etnografi. Gaya percakapan persahabatan tersebut digunakan untuk memberikan informasi dan untuk menciptakan suasana yang santai. Sehingga informan akan lebih terbuka dalam menyampaikan informasi dan tidak merasa diinterograsi.

Senin, 30 November 2009

tugas 3 pengantar penelitian kebudayaan

1. Bagaimana fungsi bahasa didalam penelitian kebudayaan pada masyarakat yang heterogen / majemuk ?

Bahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa sebuah bahasa, kita tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain yang beda kebudayaan. dalam kehidupan bermasyarakat yang heterogen/majemuk cukup sulit untuk berkomunikasi. dalam masyarakat yang heterogen terdapat berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat. berbeda bahasa satu sama lain. perbedaan bahasa dalam suatu kelompok masyarakat yang heterogen cukup mempersulit komunikasi. Bahasa berperan penting dalam dalam suatu penelitian kebudayaan. jika kita ingin melakukan sebuah penelitian pada kebudayaan tertentu, maka kita juga harus mengerti bahasa yang digunakan dalam masyarakat tersebut. Tidak semua orang dalam penduduk tersebut dapat berbahasa Indonesia. Kebanyakan dari mereka mengunakan bahasa ibu ( bahasa daerah masing-masing) dalam berkomunikasi.Untuk itu kita perlu mempelajari bahasa yang digunakan oleh masyarakat tersebut agar kita bisa mengerti dan berinteraksi dengan masyarakat tersebut. Jadi fungsi bahasa dalam penelitian kebudayaan pada masyarakat yang heterogen adalah menyatukan atau meluruskan informasi yang seharusnya, dan bias jadi bahasa sebagai fungsi utama dalam penghubung sebuah penelitian pula.